News Cover

Kemenperin dan METI Jepang memperkuat komitmen dalam penerapan Smart Industrial Safety (SIS) melalui kerja sama yang bertujuan mendukung penerapan teknologi keselamatan industri berbasis 4.0 di sektor industri kimia Indonesia.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan METI Jepang Perkuat Kerjasama untuk Smart Industrial Safety (SIS)

17 October 2024 | Humas PIDI 4.0

Business


Jakarta, 17 Oktober 2024 – Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin) dan Ministry of Economy, Trade, and Industry (METI) Jepang kembali memperkuat komitmen dalam penerapan Smart Industrial Safety (SIS) melalui kerja sama yang bertujuan mendukung penerapan teknologi keselamatan industri berbasis 4.0 di sektor industri kimia Indonesia. Kolaborasi ini diharapkan mampu memberikan dampak positif dalam mewujudkan lingkungan kerja yang lebih aman dan efisien sesuai dengan tuntutan era Industri 4.0. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri, Bapak Masrokhan, menyatakan bahwa “Untuk mempercepat implementasi Making Indonesia 4.0, Kementerian Perindustrian telah menetapkan tujuh sektor prioritas yang akan didorong untuk mengadopsi teknologi 4.0 di Indonesia. Sektor-sektor tersebut meliputi Industri Makanan dan Minuman, Tekstil dan Pakaian Jadi, Otomotif, Farmasi, Alat Kesehatan, Elektronika, dan Kimia,” ujar Masrokhan.

Dilanjutkan dengan pernyataan kerjasama yang disampaikan oleh Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM Industri, Bapak Saiful Bahri, diharapkan kerjasama ini dapat meningkatkan keselamatan di industri kimia dan menjadi contoh bagi sektor industri lainnya. “Dengan kolaborasi ini, kami berharap dapat mempercepat adopsi teknologi keselamatan yang lebih canggih, sehingga tercipta lingkungan kerja yang lebih aman dan produktif”. Sebagai bagian dari program kerjasama ini, Kemenperin menggelar serangkaian kegiatan kunjungan dan diskusi yang berlangsung pada tanggal 17 Oktober 2024 di Gedung Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0). Rombongan yang terdiri dari 6 ahli SIS dan pejabat dari METI Jepang, serta 20 perwakilan dari industri kimia hulu Indonesia, asosiasi industri, dan akademisi menghadiri kegiatan ini untuk mengevaluasi posisi terkini Indonesia dalam penerapan teknologi keselamatan industri.

Agenda kegiatan diawali dengan sesi pembukaan yang memperkenalkan pentingnya adopsi teknologi berbasis Industri 4.0 di Indonesia dan tentang PIDI 4.0. Setelah itu, peserta melakukan kunjungan ke tiga booth yang diaktivasi di lantai 6 gedung PIDI 4.0, yaitu:

        Booth NEC Indonesia, yang menampilkan solusi teknologi keselamatan berbasis smart systems untuk meningkatkan efisiensi operasional di pabrik kimia.

        Booth Surya Sarana Dinamika, yang memperlihatkan perangkat serta sistem kontrol keselamatan berbasis 4.0.

Setelah kunjungan booth, para peserta terlibat dalam diskusi mendalam terkait penerapan SIS dan tantangan yang dihadapi oleh industri kimia dalam memasuki era Industri 4.0. Topik diskusi mencakup aspek keamanan digital, penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam mitigasi risiko kecelakaan industri, serta strategi untuk memastikan keselamatan dan keberlanjutan operasional di tengah perkembangan teknologi.

Kegiatan ini tidak hanya memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang, tetapi juga menjadi langkah konkret dalam mendorong transformasi digital di sektor industri kimia Indonesia, sejalan dengan visi Kemenperin untuk mempercepat adopsi Industri 4.0 di berbagai sektor.

Kerjasama antara Kemenperin dan METI Jepang ini merupakan bukti nyata komitmen kedua negara dalam memanfaatkan teknologi untuk menciptakan industri yang lebih tangguh dan berdaya saing di tingkat global